Dalam era globalisasi ini, orang dengan mudah bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan mobilitas yang tinggi. Dalam aktivitasnya mereka memerlukan dan mengharapkan adanya kemudahan untuk berkomunikasi dan berinteraksi serta dapat mengakses informasi kapan saja dan dimana saja. Pada saat yang sama, ada peningkatan penggunaan teknologi mobile di berbagai sektor masyarakat. Dalam bisnis, ada peningkatan penggunaan teknologi mobile untuk individu agar dapat melakukan bisnis mereka di mana saja dan kapan saja. Dalam perawatan kesehatan, staf medis dan ilmu kedokteran menggunakan teknologi mobile untuk mengakses informasi pada waktu yang tepat (just in time) dan untuk memasukkan informasi secara real time. Orang yang bekerja di lapangan jauh dari kantor pusat menggunakan teknologi mobile untuk mengakses informasi dan untuk berkomunikasi dengan pekerja lain. Para banke, bisnisman; kreditur, para pialang meggunakan teknologi mobil untuk mempermudah kerja mereka. Juga, generasi muda menggunakan teknologi mobile untuk hiburan dan sosialisasi. Para pelajar dan mahasiawa menggunakan perangkat mobile untuk mengakses informasi dan materi pelajaran dan multimedia serta untuk berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Mereka tidak melihat teknologi sebagai sesuatu yang asing, mereka siap menerima teknologi dan mempertimbangkan teknologi untuk menjadi bagian dari kehidupan mereka. Selain itu, penggunaan teknologi mobile adalah keterampilan abad 21 bahwa orang harus harus berfungsi dalam masyarakat.
Pada saat yang sama, para pendidik dan peserta didik harus dapat menggunakan dan memanfaatkan infrastruktur sarana yang ada untuk mengakses materi pembelajaran. Oleh karena itu, materi pembelajaran harus dirancang agar mudah diakses dan dipahami oleh peserta didikyang berada di tempat lain menggunakan teknologi mobile terlepas dari mana mereka berada dan infrastruktur jaringan yang mereka gunakan untuk mengakses informasi tersebut. Meskipun mobile learning sebagai daerah yang relatif baru dalam pengajaran, banyak inisiatif dan studi penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki penggunaan teknologi mobile dalam pembelajaran. Keberhasilan pengembangan mobile learning tergantung kepada faktor manusia yang menggunakan teknologi mobile tersebut.
Definisi dan konsep Mobile Learning
Quinn (2002) mendefinisikan mLearning sebagai belajar menggunakan peralatan mobile seperti Palms, iPad, PDA dan juga telepon genggam. Ini berbeda dengan Nyiri (2002) yang menyatakan mLearning sebagai pembelajaran yang berlaku apabila komunikasi antara individu dengan individu yang lain berlaku secara wireless. Sementara O’Malley, Vavoula, Glew, Taylor, Sharples, dan Lefrere (2003) mendefinisikan mLearning sebagai apa saja pembelajaran yang berlaku di tempat dan lokasi yang tidak ditetapkan atau pembelajaran yang berlaku apabila pelajar menggunakan teknologi mobile. Keegan (2005) menyatakan banyak peneliti memberikan definisi yang kompleks mengenai mLearning . Bagi beliau MLearning ialah penyediaan pendidikan dan latihan menggunakan PDA, palmtops, komputer tablet, smartphone dan telepon genggam. Kesimpulannya mLearning ialah apa saja pembelajaran atau latihan yang dijalankan menggunakan peralatan berteknologi mobile seperti komputer, PDA, telepon genggam yang membolehkan pembelajaran dapat berlaku di mana sahaja dan pada bila-bila masa.
Brown (2003) menerangkan dengan jelas tentang konsep mLearning . Menurut beliau mLearning adalah bagiann (subset) dari E-learning (e-learning) . E-learning ialah konsep makro yang melibatkan lingkungan pembelajaran dalam jaringan dan mLearning . Gambar rajah di bawah dapat menunjukkan dengan jelas perhubungan di antara E-learning dengan mLearning . Gamba rajah menunjukkan mLearning ialah bagiann (subset) dari E-learning. Sementara E-learning ialah bagiann (subset) dari pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh pula menjadi bagiann( subset) dari pembelajaran fleksibel.
Seperti yang dinyatakan di atas mLearning ialah apa saja pembelajaran atau latihan yang dijalankan menggunakan peralatan berteknologi mobile seperti komputer laptop, PDA, telepon genggamyang membolehkan pembelajaran dapat berlaku di mana sahaja dan pada bila-bila masa (Devinder Singh & Zaitun, 2006; Efaw, Hampton, Martinez, & Smith, 2001; Strohlein, 2005; McNeal & van’t Hooft, 2006).
Menurut Nyiri (2002) pada masa kini penggunaan internet melalui peralatan mobilesemakin dominan, maka E-learning akan dengan mudahnya menjadi mLearning tanpa perubahan yang khusus dalam isi kandungan.
Banyak universiti di seluruh dunia telah melaksanakan perkuliahan tertentu menggunakan kaedah mLearning . Misalnya, Universiti Sheffield telah melaksanakan program sarjananya menggunakan sistem MLearning (Mc Connel & Lally, 2002). Di Universiti of South Dakota semua pelajar-pelajar undang-undang dan perubatan menggunakan PDA untuk kegunaan pembelajaran mereka. Penggunaan PDA untuk mLearning membolehkan proses pengajaran dan pembelajaran tidak terbatas dalam ruang kelas saja (Harris, 2001). Kajian di Jepang pula menunjukkan semua universitinya mempunyai insfrastruktur yang lengkap untuk
Lingkungan mLearning (Goda, Kogure, Shimoyama, Kimura, & Obari, 2008).
sumber : kumpulan jurnal FIPJIP 2011